PO 2P
Tak terasa sudah 3 bulan
berlalu, waktu begitu cepat meghapus jejak kepahitan dan berlikunya jalan
yang harus ditempuh. Perjalanan panjang ini menuju sebuah bukit besar nan tinggi. Tuhan memberikan
setitik anai di Petamburan dan Petukangan. Pemberian gelar PO (project Officer) membuat gue harus
meninggalkan aktivitas keguruan gue. Selama ini gue berhadapan langsung dengan
anak-anak, beragam pola tingkah laku dapat kita lihat dan rassakan. Wajar jika
searang gue nggak mendapatkan emosi pada anak-anak baru.
Sekarang gue berhadapan
dengan orang yang agak sedikit besar, sedikit dewasa, yang punya perasaan, kepandaian dan keterampilan. Sekarang gue menjadi pemimpin, yang harus mengetahui segala line persoalan yang ada di rumah
belajar. Memang berat jadi pemimpin itu, mulai dari tanggung jawab, ya pokoknya
banyaklah beban moral yang harus ditanggung oleh sang pemimpin.
Tanpa gue sadari,
kerelaan gue meninggalkan ativitas mengajar, mengantarkan gue pada sebuah dunia
baru, yaitu dunia Marketing (pemasaran),
ya gue harus memasarkan “produk” rumah belajar ke penjuru daerah, menawarkan
pada ibu-ibu pengajian, arisan, mulai dari tingkat RT, RW sampe kelurahan gue
jabanin demi mencerdaskan anak bangsa. Ya gue pikir nggak ada bedanya lah
gue sama sales yg ada, Cuma gue lebih
sopan membawa produknya bertema sosial, bukan produk konsumsi yang profit.
Perjalanan bermula di
titik Duri kepa untuk absen finger,
kemudian perjalanan dilanjutkan ke Petamburan, melewati padatnya jalan raya,
gue harus berlomba dengan pengendara motor yang lain, emosi kadang kian
membuncah tatkala ada senggolan atau
serempetan, (bukan senggolanya ayu Ting-ting loh ya, yang bisa bikin jempol kita
goyang ke kiri dan ke kanan) Petamburan dengan segala keunikannya, tempatnya,
orang-orangnya dan juga anak-anaknya, tapi gue suka di Petamburan,
walaupun disana kita memiliki beraneka
ragam masalah, tapi itu adalah rumah kita sendiri yang kekurangannya menjadi
sebuah anugerah.
Menjadi orang yang lebih
sabar dan ikhlas, Allah maha mengetahui
apa yang telah diperbuat hambanya.
Komentar