MINIMMALIST THE REAL LIFE
MINIMALISM
Releksi dari liburan akhir tahun 2018 adalah menemukan apa yang sesungguhnya gue butuhkan dalam hidup ini.
Gue ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, melakukan hal yang sederhana, berkelanjutan dan konsisten. Merefleksikan diri, sudah melakukan apa saja disepanjang hidup, memberikan rekaman waktu yang terbaik dalam hidup kita, karena kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.
Melihat orang terdekat telah pergi meninggalkan kita, menyaksikan betapa dahsyatnya Allah menggerakan sesuatu, betapa tak terduganya waktu kita akan tiba. Apakah sudah ada pesiapan untuk kehidupan selanjutnya. Sangat singkat dan sangat tak terduga waktu berlalu dan berhenti. Semuanya pergi tanpa membawa suatu apapun kecuali rekaman hidup yang telah kita kerjakan.
Berbahagialah, berikan eksperiemen hidup yang bermanfaat, bermakna, jelajahilah apapun itu selama nafas diberikan, selama bisa melihat Matahari di pagi hari.
Ok, gue akan bercerita transformasi yang ada pada diri gue.
#BAJU
Gue adalah orang yang seneng banget sama belanja, makan dan jalan-jalan. bagi gue belanja itu memberikan kepuasan seperti mengeluarkan endorfin, yang mebuat kita seneng dan bahagia. Gue seneng banget belanja di tanah Abang, semua yang dicari ada disana, mulai dari pakaian buat lebaran, kerja, kondangan, dan tak lupa aksesoris pendukungnya juga banyak.
#BUKU
Selain baju gue juga memiliki banyak koleksi buku, khususnya buku-buku sejarah dan novel. Moment book fair adalah moemen yang sangat pas untuk menambah koleksi buku, kita ditawarkan banyak diskon dan jenis buku yang beragam. Tidak terasa bertahun-tahun beli buku di book fair bukunya bertambah, ada yang sudah dibaca, ada juga yang masih tersampul rapih.
Banyak buku yang belum saya baca, maklum lebih banyak baca berita online atau nonton youtube. Biasanya akan gue baca jika ada waktu senggang dan mencari referensi mengajar, sebagai guru sejarah, klo bahan bacaan kita tidak kaya dan beragam, dikelas akan mati kutu.
#TUPPERWARE
Baju dan buku sudah, adalagi nih yang suka gue koleksi, mereka adalah TUPPERWARE.........
Yup, Tupperware, berbagai macam jenis mulai dari botol minuman yang satu liter, 600 ml, mangkok keci besar, piring sajian, bekal kotak makan yang berwarna warni, sampai kotak sambel pun ada. Dulu dikantor lama ada kawan yang jual tupperware dengan kasih diskon 30 % plus bisa dicicil setiap bulannya Jadilah gue pelangan tetap tiap bulannya, ada aja tupperware yang gue beli dari katalog bulanan.
Gimana ya lucu-lucu banget sih, dibeli tiap bulan tidak terasa tupperware gue sekarang ada 6 Dus. Ohh my god barang sebanyak gini hanya numpuk dilemari piring cuma buat koleksi doang, paling yang dipakai cuma beberapa. Awalnya sih merasa puas banget, yes koleksi gue makin banyak, jadi nanti klo punya rumah sendiri sudah ada cicilan barang dan perabotan, tapi makin ke sini kok jadi merasa feeling guilty gitu ya, terlalu banyak tupperware dan membutuhkan space penyimpanan yang banyak juga.
#AKSESORIS
yang ke 4 adalah koleksi aksesoris, gelang dan bross menjadi koleksi wajib setiap gue kepasar atau berpergian untuk hal yang wajib dibeli. itu gelang kalo dikumpulkan mungkin bisa beli satu gelang emas 3 gram kali ya semuanya ngumpul dikotaknya masing-masing dan menjadi barang yang tersimpan dilemari.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
THE MINIMALIST
Minimalis adalah gaya hidup yang gue dapat infonya dari channel YouTube The Minimalist yang muncul dalam bentuk Ted Talks. Dua orang laki-laki yang telah menemukan find way and meaning yang dibutuhkan dalam hidupnya.
Mereka adalah Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus. Keduanya bercerita tentang pengalaman hidup mereka yang sudah pada tahap memiliki apa yang mereka inginkan
dan impikan, ibaratnya American Dream sudah dilewati oleh dua orang ini. Mereka sudah pada titik buat apa semua ini . Kok gue nggak bahagia yang dengan punya ini semua.
Joshua menceritakan tentang "the benefits of letting go and living a meaningfull life with less". Barang peninggalan alamarhum ibunya yang banyak, diberikan, didonasikan
Terinspirasi dari gaya hidup Minimalis, menjadi bahan perenungan:
Apa yang telah gue beli selama ini.
Barang-barang yang gue beli banyak tersimpan dilemari,
entah baju, buku, dan tupperware.
Semua koleksi yang tersimpan dengan cukup rapih.
Barang-barang ini buat apa?
sebagai orang yang beriman, sebetulnya islam sudah mengajarkan hal yang baik seperti, jangan menjadi orang berlebihan karena boros adalah sifat setan, ada juga hadist nabi yang mengajarkan tentang jangan membeli barang yang tidak dibutuhkan, karena setiap barang yang kita miliki akan dimintai pertanggung jawabannya. Apakah digunakan untuk kebaikan atau justru membuat kita lalai dari perintahnya.
Pengalaman menyelawat keluarga, tetangga, kawan, sebagai slam perpisahan terakhir juga memberikan pelajaran bagi kita yang masih hidup. Bahwa setiap orang memiliki
waktunya masing-masing. dan ketika kita meninggalkan dunia ini, tak ada satupun yang dibawa oleh kita, semua terbawa oleh memori seorang hamba, apakah kebaikan atau kemaksiatan yang diperbuatnya. so ini juga yang membuat gue berpikir berkali-kali untuk membeli barang, apakah barang ini bermanfaat atau tidak.
Now im trying to minimalist, zero waste and efective time and life.
Komentar