KORPORASI BIROKRASI DAN LEGISLASI

KORPORASI-BIROKRASI-LEGISLASI

Ada diskusi yang menarik semalam di ILC TV one , 5 April 2016, membahas tentang Reklamasi teluk Jakarta. Orang –orang yang terkait dengan proyek ini beberapa sudah di tetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Saya senang dengan diskusi model ILC TV one yang diperlihatkan adalah kekuatan argumentasi  dari berbagai latar belakang profesi dan lembaga. Disinilah akan terlihat bahwa otak tidak bisa menerima yang namanya kontradiksi, otak juga akan memilah mana yang benar dan salah, karena benar dan salah ada ukurannya, tidak bisa relative. Apalagi diskusi model ILC yang sangat dekat  dengan ranah aturan formal dan baku berupa undang-undang.

Anyway, biarlah proses hukum berjalan, yang menarik dari hasil pengamatan saya  sebagai pribumi dengan wilayah disekitar tempat tinggal saya adalah tentang pengembang property yang sangat jauh dari rasa kemanusiaan. Ada saudara saya yang rumahnya ditutup habis akses jalannya dengan pengembang perumahan raksasa di Jakarta, rumah saudara saya ditutup oleh pagar beton yang tinggi, tanahnya juga lebih tinggi dari rumahnya. Mereka membangun rumah dengan cara ditinggikan tanahnya dari perumahan pribumi sekitar, sehingga kawasan perumahan rakyat kecil ini menjadi banjir akibat tidak adanya lahan resapan air dan susahnya air mengalir

So, ini contoh kecil dari rumah pribumi yang tertutup oleh pengembang besar, bagaimana akan halnya dengan proyek reklamasi ini, laut dijadikan pulau. Saya tak mengerti regulasi hukum yang mengizinkan ini. Yang pasti Air, bumi dan laut adalah milik Allah, betapa  rakusnya manusia mendapatkan keuntungan yang bersifat semu semata ini. Saya yakin mahluk hidup laut ikan dan kawan-kawannya akan menjerit dan curhat langsung sama sang pencipta, mengapa manusia menghancurkan habitatnya, tak cukupkah manusia hidup didarat saja.

Negara seolah tak berdaya menghadapi korporasi besar yang jelas-jelas tidak berpihak pada rakyat kecil, buat apa kita tergabung dalam Negara jika Negara hanya menjadi pengelola bagi sebagian elite. Ketika petani tak lagi punya lahan pertanian, ketika nelayan tak lagi punya pantai, ketika udara berisikan kepulan asap, Akan jadi kota mati baru, ,,,, yg ada sekarang apartemen banyak yg kosong, ruko jualan ruko




Komentar

Postingan Populer