Trip To Kebumen
Bismillahirahmanirahim
Destinasi Perjalanan kali ini adalah ke
Kebumen, sebetulnya ini adalah perjalanan spontan yang dilakukan dengan memakan
waktu persiapan hanya satu bulan saja. Ambil Cuti dua hari untuk refreshing.
Sebetulnya Kebumen adalah wilayah yang
tidak disangka menjadi tujuan, seorang teman baik menawarkan tempat ini karena
ada kerabat yang bisa menjadi tour guide
kita selama di sana.
Berangkat dari Stasiun Senen, pukul
22.30 menuju stasiun Gombong. Ini pertama kalinya juga gue naik kereta dari
Stasiun senen, gile gue kira naik kereta malem-malem penumpangnya sedikit dan
nggak banyak, taraaanggg nyampe sana banyak aja orang yang keluar kota, hari
weekday aja banyak banget gimana hari weekend coba dan nggak kebayang kalo lebaran.
Perjalanan liburan memang lebih enak
jika dilakukan pada hari kerja/weekday, lebih leluasa menikmati suasana.
Ok lanjut perjalanan di dalam kereta,
bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan mulai dari orang tua,
mahasiswa sampai anak-anak pun ada. Semua orang punya membawa tujuannya masing-masing di bawa oleh
kendaraan yang sama yakni Kereta Api. Naik kereta api sekarang sangat nyaman,
semua orang sudah punya kursinya masing-masing tidak perlu khawatir tidak
kebagian tempat duduk, tidak ada lagi penumpang yang gelantungan, berdiri, apalagi desek-desekan, dan tidak ada pedagang
asongan yang bolak-balik masuk. Gambaran situasi kayak gitu kayaknya sekitar 4/5
tahun lalu, yang manajemennya masih kacau banget. Ok gue salut dengan
peningkatan pelayanan kereta api yang makin ke sini makin bagus.
Ada satu cerita di dalam kereta, ada
situasi gaduh seorang nenek/mbah yang nggak bisa bahasa Indonesia, ngomongnya
bahasa Jawa. Sibuk mencari kursi yang ditempatinya karena tidak cocok dengan
tiket dipegangnya, sementara yang punya kursi
datang dan sama-sama mengklaim, dengan penuh kesabaran pemuda yang
kursinya telah ditempati mengarahkan si Mbah untuk menemukan kursinya.
Gumam gue dalem hati” aduh tuh
nenek-nenek nggak ada yang dampingin apa, cari kursi aja susah banget nggak mau
diatur pula, semoga bukan dikursi depan gue”
Doa gue terasa langsung diaminkan oleh
Allah.
Ada pemuda baik yang menunjukkan nomer
kursinya si nenek yakni tepat di kursi depan gue, oh my god, klo orangnya asyik
sih nggak is ok ya, Cuma ini nggak bisa bahasa Indonesia dan rada-rada ngeyel
gitu, males juga ngeladeninnya, secara gue juga nggak ngerti juga. Kasihan
bapak yang duduk di sebelahnya hanya dapat duduk dengan pantat sebelah saja,
selebihnya dikuasai si mbah dengan bawaan tasnya dan atributnya itu.
Kereta semakin melaju kencang
meninggalkan stasiun senen, ngobrol sana-sini panjang lebar dengan widi, makin
ngantuk juga, dan you know what, si mbah ngapain, dia keluarkan semua isi
tasnya yang terdiri karung dan Koran, dia gelar dong dilorong dibawah kaki gue, dia sibuk menggelar itu dan
yang lebih mengejutkan dia menyiapakan itu untuk tidur di kolong kursi, memang
sih bisa tidur memanjang, Cuma dibawah kursi gitu. Ini adalah kejadian unik
yang pernah gue temuin sepanjang gue naik kereta. Tapi ada untungnya sih dengan
begitu si bapak yang disebelahnya bisa duduk dengan nyaman dan gue berdua bisa
selonjoran kaki, lumayan bisa mengurangi pegel sepanjang perjalanan. Terkadang
kesal dengan kondisi, ada hikmah yang bisa dipetik. hueeee
Ok gue nggak akan memperpanjang kisah
si mbok unik itu, karena kepanjangan ceritain kisahnya, cukup bertemu dengannya
saja sudah menjadi bagian cerita dari kisah perjalanan ini.
Gue tak terlalu mengenal Kebumen, hanya
baca saja di Wikipedia dan beberapa teman juga ada yang orang Kebumen, namun untuk
tujuan wisata masih kurang pupoler sih. Biarlah yang penting bisa menikmati
seninya sebuah perjalanan. So secara kita ini adalah para backpacker yang
kantongnya kere tapi kepingin jalan-jalan.
Alhamdulilah kita sampai di stasiun
Gombong pukul 05.00, bisa melaksanakan
sholat subuh di stasiun. Setelah sholat kita sudah dijemput oleh kerabat dengan
mengendarai motor. Suasana pagi di daerah itu sangat menenangkan udara masih
sejuk dan mendapati pemandangan aktivitas penduduk dengan menggunakan sepeda,
tidak takut terkena serempetan motor atau mobil, moda transportasi ini masih
sangat nyaman digunakan.
Sepanjang jalan menuju desa Banyumundal
berharap bisa bertemu dengan hamparan sawah dengan padi yang hijau atau
menguning, nyatanya kondisinya berubah
menjadi hamparan pohon kacang tanah, kacang kedele, dan kacang hijau, rumpun tanaman gogo menjadi
pengganti padi dikala musim kemarau.
Terlihat saluran irigasi yang kering
tak teraliri air, deretan pohon jati yang berguguran daun , sawah kering yang
dibakar menjadi merang, yang siap untuk di cangkul kembali ketika memasuki
musim hujan
Sungguh pemandangan yang menangkan jiwa
dan mata, karena tak ditemukan di kota besar, I Love desa dah pokoknya. Sampai di
rumah kita disambut dengan orang tua kawan gue, mbak kakung dn mbah putri.
Sampai di rumah kita diseduhi the hangat yang cukup menghangat kan perut yang
kosong ini. Di berikan kamar dan kita
beristirahat sejenak melepaskan lelah.
Tujuan Wisata di Kebumen Kali ini
adalah ke
1.
Waduk Sempor
2. Pantai Ayah
3. Pantai
mengganti
4. Pantai suwuk
5. Goa jatijajar
6. Benteng Van Der
Wijck
Alhamdulilah
kunjungan ke tempat wisata tersebut dapat terjamah dalam waktu 3 hari.
So cek this one
out,our Pictures
![]() |
Tebing Menganti |
![]() |
I feel Free, Hindia Ocean |
![]() |
Sore Hari di Pantai Suwuk |
Komentar